Kasih sayang berujung maut

gambar hanya ilustrasi

Halo guys kali ini saya coba bikin artikel yang aga berbeda, awal kenapa saya pengen bikin artikel ini dikarenakan musibah yang terjadi akibat rasa sayang orang tua terhadap anak yang berujung maut.

 

teman saya mempunyai seorang adik yang baru lulus sd dengan nilai yang baik dan hendak masuk smp karena niai naknya yang bagus dan masuk ke di terima di smp favorit orang tuanya memberikan hadiah sepeda motor (satria FU), begitu girang nya sang anak dan orang tuanyapun terlihat banggga ketika sang anak mendapatkan motornya dan bermain dengan teman2nya, karena teman dekat saya sempat bilang sama kakanya

“wah emang udah punya SIM, udah bisa pake motor” dia bilang dari kelas lima sd emang sudah terbiasa pake motor matic (mio punya sang kakak perempuan) (pake motor berkopling pun sudah bisa karena biasa pake motor ninja punya kakak laki2nya).

Namun kebahagian berujung duka ketika saya terakhir berkunjung ke rumahnya saat saya tanya kabar adiknya, saya begitu kaget ketika mendengar kabar buruk itu sang adik meninggal akibat tabrakan dengan tukang ojek, kronologinya dia menggeber tungangan nya dengan lumayan cepat namun keluar tukang ojek dari sebuah toko material si tukang ojeg meninggal begitu pula adik teman saya karena perlengkapan kemanan berkendara sangat minim termasuk tidak menggunakan helm, akibatnya terjadi gegar otak parah di kepala dan kerusakan parah pada organ perut.

Orang tua korban sangat menyesali atas meninggal anak kesayangannya tersebut “andai waktu bisa du ulang saya tidak akan memberikan sepeda motor sebagai hadiahnya”

mungkin kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi tapi sudah berulang-ulang, saya mempunyai sedikit saran kepada yang berwenang bagaimana bila ada kecelakaan lalulintas yang diakibatkan oleh anak dibawah umur yang belum berhak mempunyai SIM hendaknya orang tua yang bertanggung jawab. misal anak yang berbuat orang tuanya yang harus di penjara atau kena denda karena membiarkan anak dibawah umur sudah menggunakan kendaraan. mungkin secara fisik mereka sudah dapat menggunakan kendaraan tapi dari segi mental mereka belum siap.

cerita ini pelajaran buat kita semua semoga tidak terulang kembali.

Continue reading